Social Icons

Featured Posts

Buku kehidupan


Tujuh bulan di tahun 2015 sudah berlalu, apa yang sudah kita kerjakan untuk orang banyak?

Menumbuhkan Generasi Berkarakter Pancasila


Pendidikan Sebagai Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila

Kreatifitas Tanpa Batas


Apa yang bisa kita lakukan dan berikan kepada peserta didik di era serba teknologi?

Seni Budaya Jawa


Indonesia memiliki banyak budaya. Berikut satu di antarannya

Hari Ibu (Mothers day)


Di Indonesia tgl. 22 Desember ditetapkan jadi hari ibu. Mengapa?

Budaya Nusantara


Nusantara, kaya akan budaya. Kalau bukan kita siapa lagi?

Sudut pandang (persepsi)


Perbedaan sudut pandang (persepsi), dapat berakibat fatal. Hal ini dilatarbelangi...

HUT RI ke 69


Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 69, 17 Agustus 2014.

Tidak tahu bukan berarti bodoh

Bukan berarti sok tahu, ikuti selanjutnya.

Saatnya berubah!

Jaman sudah berubah, gak berubah akan tertinggal, dan tinggalin aja...

Belajar yang menyenangkan

Proses mempelajari sesuatu itu mudah ketika...

Berpacu dalam teknologi

Anak lebih pandai menggunakan TIK. Bagaimana dengan Anda?

Pendidikan Jarak Jauh SMA

Pemanfaatan media berbasis TIK


Dirgahayu NKRI ke 68

Tetap Merdeka!...


Lupa Diri

Blog ini sedang dalam perbaikan

Saya senang fotografi tapi tidak punya alatnya. Seseorang dengan atribut dan kemampuannya sering menjadikan lupa diri. Satu di antara kemampuan fotografi, ketika orang dijuluki dengan julukan fotografer menjadikan orang yang bersangkutan lupa diri. Kehidupan diera teknologi, peran fotografi sangat diminati masyarakat. Anda juga bisa jadi fotografer, dengan menggunakan berbagai peralatan foto seperti kamera Hp, android, digital foto dll., dapat menjadikan sebuah foto yang bagus, tanpa harus membeli kamera mahal.

Sumber gambar: TEKNO Photography
Dengan peralatan sederhana, Anda juga bisa. Dunia fotografi tidak hanya disukai untuk mereka yang hobi dengan peralatan yang mahal dengan julukan fotografer. Ketika seorang fotografer menghasilkan foto kurang bagus, beberapa kemungkinan kebiasaan buruk fotografer yang masih dilakukan. Dikutip dari Savaseva, setidaknya ada enam kebiasaan buruk yang menghadang seseorang menjadi seorang fotografer yang handal, sehingga lupa diri.

Belajar dari keburukan dan kesalahan dan jangan pernah puas meskipun itu karya sendiri.

  1. Menyalahkan kamera atau lensa jika hasil foto kurang bagus
    Tidak jarang seorang fotografer yang menyalahkan lensa atau kamera jika hasil jepretan kurang bagus, pada kenyataannya, kemampuannya memang baru segitu.
  2. Lebih suka dengan hal yang lama
    Kebiasaan buruk fotografer selanjutnya yaitu tidak adanya kemauan untuk belajar hal yang baru. Beberapa orang ada yang menggemari fotografi hingga bertahun-tahun, sayangnya karena dirinya tidak mau belajar hal baru, dirinya stuck pada foto ‘standar’ bagus.
    Ilmu fotografi sangatlah dan terus berubah setiap waktu, sehingga belajar hal yang baru bukanlah sebuah kesalahan.
  3. Pemikiran bahwa foto yang bagus pasti Editan
    Mungkin Anda sering menemukan di forum fotografi komentar yang berbunyi, “Ini diedit pake apa ya?”, “Kok bagus? Editnya jago nie”.
    Entah itu mengejek atau benar-benar ingin tahu, namun setiap foto pastinya tidak lepas dari editan. Ketika memotret dengan format file RAW, pasti harus masuk ke editing software terlebih dahulu.
    Namun, perlu diketahui bahwa foto yang bagus, memang dari awal sudah bagus. Ini termasuk komposisi pencahayaan, teknik, dan beragam faktor lainnya. Begitu pula sebaliknya
  4. Enggan bergabung dengan komunitas
    Setiap orang mempunyai alasan sendiri ketika menolak ajakan bergabung di sebuah komunitas. Namun, yang harus diingat, bergabung di komunitas fotografi adalah salah cara mengasah kemampuan.
    Kebiasaan buruk fotografer ini sebisa mungkin harus dihindari. Berbagi pengalaman bersama sesama fotografer tentang teknik, peralatan dan masalah akan membuat Anda semakin handal.
    Jika didaerah sekitar Anda komunitas Fotografi masih belum ada, cobalah bergabung dengan komunitas fotografi online. Semakin cepatnya perkembangan era digital membuat komunikasi semakin mudah.
  5. Pamer Gear meski tak bisa memanfaatkan secara maksimal
    Ada juga beberapa orang yang senang pamer menenteng kamera berikut perlengkapannya, namun kenyataannya jarang sekali memotret.
  6. Tidak Fokus
    Fotografi merupakan ilmu yang luas, sehingga adakalanya harus menjatuhkan diri pada satu pilihan bidang fotografi.
    Beberapa orang mungkin begitu suka memotret musiman, sehingga tidak fokus pada satu genre. Kebiasaan buruk fotografer ini harus dihilangkan. Untuk menentukan Anda masuk kategori yang mana, bisa dilihat dari koleksi foto selama ini.

Perbanyak mencoba dan belajar terus, jangan pernah berhenti.

Sumber bacaan dan copas dari : 
https://www.itoday.co.id/tekno/hindari-6-kebiasaan-buruk-ini-untuk-jadi-fotografer-handal


Ayo Kerja

Kita terlahir, bukan, dan tidak mengalami masa-masa perjuangan. Para pejuang bekerja berjuang merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Kini Indonesia sudah merdeka,  perjuangan itu harus belanjut. Pada peringantan HUT RI ke 70 Senin 17 Agustus 2015, bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaannya. Tema peringatan HUT RI ke 70 Presiden RI adalah "Ayo kerja". Apa yang sudah kita kerjakan untuk mengisi kemerdekaan?






Lembar buku kehidupan
Terkait dengan tema HUT RI ke 70 "Ayo kerja", dan pertanyaan di atas. Bila hari-hari diumpamakan lembar kehidupan. Tentunya semua orang tahu, bahwa satu tahun terdiri dari 360 hari. Itu pun kalau Tuhan mengijinkan, sehingga usia seseorang genap pada tahun berikutnya. Apa yang sudah kita tulis atau kerjakan dalam lembaran buku kehidupan di tahun 2015? Tahun 2015, sudah kita lalui bersama sejak delapan bulan yang lalu.

Ayo kerjakan! Apa yang dapat kita kerjakan? Isi buku kehidupanmu dengan mengerjakan apa yang dapat dikerjakan dan yang bermanfaat untuk orang banyak.



Iringi kerja dengan doa dan usaha
Jangan banyak bicara, perbanyak kerja. Pembicaraan yang kita bicarakan tidak semahal burung beo yang pandai bicara. Burung beo pandai bicara semakin mahal dia. Di era serba teknologi, apa yang dapat kita berikan kepada orang lain?

Mudah Tersulut Isu SARA

Isu SARA mudah menyulut amarah seseorang atau kelompok. Isu tersebut biasa terkait dengan hal-hal yang antara lain: suku, agama, golongan, ras (warna kulit), kesukuan, strata, dll. Isu ini tidak mengenal usia, sehingga orang mudah tersulut untuk melakukan provokasi dan melakukan hal-hal yang tidak bertanggung jawab. Isu SARA, juga mudah tersulut melalui media sosial kapanpun dan dimanapun, bagaikan mata rantai. Karena isu tersebut, kini nilai-nilai Pancasila mengalami pergeseran. Mata rantai itu dapat terputus, melalui proses pendidikan, yang melibatkan antara lain: orang tua, semua lapisan masyarakat, sekolah, negara , institusi terkait lainnya, dll.

Generasi Berkarakter Pancasila. Terkait dengan isu SARA yang berkembang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam sambutannya pada tanggal 2 Mei 2015 mengajak dan berikhtiar mengembalikan kesadaran tentang pentingnya karakter Pancasila dalam pendidikan kita. 


Pintu Gerbang
Kerajaan Majapahit
Budaya merupakan pintu gerbang masuk, berbagai budaya asing masuk ke Indonesia, tidak terkecuali agama. Jangan sekali-kali kau merusak pintu gerbang itu! Indonesia, membentang di katulistiwa. Terbentangnya Indonesia memiliki ribuan pulau, beraneka ragam suku, agama, kepercayaan, etnis, budaya, dll. 

Indonesia maju bila keharmonisan terjaga
Jangan memecah belah Indonesia dengan mengatas namakan agama, ras (warna kulit), budaya, ideologi, dll. Kalau ada yang mendakwahkan permusuhan atas nama itu, dengarkan dengan mata hati dan semoga pembaca tidak terpengaruh ikut-ikutan membenci atas nama agama atau keyakinan tertentu. 




Belajarlah dari masa lalu. Jangan pernah mau diadu domba. Indonesia dengan keberagaman yang ada, merupakan anugrah Tuhan. Dan keberagaman, ini atas keinginan dan kehendak Tuhan. Namun yang terjadi adalah sikap prejudice.


Jangan merasa jadi panutan, kalau hanya untuk meng adu domba orang lain. Pertunjukan seperti ini sering dipertonkan di berbagai media, dengan mengatas namakan keyakinan dan agama tertentu. Ada yang didalam ruangan gedung  dan ada juga yang luar gedung. Ironis, jadi panutan koq seperti itu!. Hanya orang bodoh yang mau diperlakukan seperti gambar di atas.

Sikap prejudice
Prejudice, merupakan sikap tidak baik dalam hubungan dan keterhubungan antar manusia. Sikap itu, merupakan perasaan tidak adil, yang menimbulkan rasa suka atau tidak terhadap seseorang atau kelompok. Tahukah Anda bahwa sikap seperti itu di latar belakangi oleh: jenis kelamin (gender), ras, agama, etnis, strata, budaya, dan sikap pribadi lainya. Sikap seperti ini juga di latar belakangi oleh penilaian sesaat tanpa melihat siapa orang atau kelompok yang dinilai. Sikap yang tidak terpuji, hanya mengutamakan ego dan kelompoknya. Dan sikap seperti itu, tidak menyadari ke-Esa-an Tuhan.

Manusia diciptakan Tuhan adalah unik. Keunikan itu tidak saja pada manusia secara individu, akan tetapi juga kelompok dan suku-suku yang ada di Indonesia. Bila kita merasakan bahwa kita adalah makhluk Tuhan, maka kita akan merasakan keunikan itu. Apakah Anda merasakan keunikan itu?

Dengan keunikan dan keberagaman itu maka diperlukan perekat, antara satu dengan yang lain, yang merupakan prinsip paling mendasar yaitu Pancasila sebagai pemersatu bangsa.




Menghafal Pancasila saja tidak cukup. Tanpa memahami dan memaknai isi yang terkandung dalam lima sila dari sila-sila yang ada.
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa 
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia.
Ada yang terlupakan!. Disamping terlupakan, juga seiring berjalannya waktu, kini mengalami pergeseran nilai-nilai. Bahwa Pancasila merupakan ajaran prinsip. Prinsip dalam hubungan dan keterhubungan antar manusia, sebagaimana juga agama membawa ajaran di sini klik.

Bhineka Tunggal Ika warisan dari Nusantara. Ke-Bhinekaan ini perekat merupakan semboyan Pancasila. Contoh kongkritnya adalah sebutan kepada Tuhan. Masing-masing suku, etnis memiliki nama sebutan kepada Tuhan. Contoh: Idogei (Batak), Gusti (Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur), SangHyang Widi Wasa (Jawa/Bali), dan masih banyak lagi sebutan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di samping itu, Indonesia memiliki 6 agama yang di akui, yaitu: Hindu , Budha, Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, dan Konghucu. Ini adalah kebinekaan dalam berkeTuhanan di Indonesia. Semua agama yang ada, cara menyembahnya pun akan sangat berlainan antara agama satu dengan yang lain.

Seharusnya Anda tahu. Dari agama-agama yang diakui oleh Negara, sebelum agama itu ada, Nusantara sudah memiliki agama-agama sebelumnya. Berikut Agama-agama asli Nusantara.
  1. Sunda Wiwitan yang dipeluk oleh masyarakat Sunda di Kanekes, Lebak, Banten
  2. Sunda Wiwitan aliran Madrais, juga dikenal sebagai agama Cigugur (dan ada beberapa penamaan lain) di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat
  3. Buhun di Jawa Barat
  4. Kejawen di Jawa Tengah dan Jawa Timur
  5. Parmalim, agama asli Batak
  6. Kaharingan di Kalimantan
  7. Tonaas Walian di Minahasa, Sulawesi Utara
  8. Tolottang di Sulawesi Selatan
  9. Aluk Todolo agama asli orang Toraja (Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa)
  10. Wetu Telu di Lombok
  11. Naurus di Pulau Seram, Provinsi Maluku
Bhineka Tunggal Ika, jangan jadi slogan belaka. Berikut ini Sunda wiwitan. Akankah ini terasingkan?



Penilaian sesaat akan menyesatkan.

Selain agama-agama yang ada, Indonesia juga memiliki aliran kepercayaan kepada Tuhan. Di Indonesia, aliran kepercayaan yang paling banyak penganutnya adalah Agama Buhun. Data yang terekam oleh peneliti Abdul Rozak, penulis Teologi Kebatinan Sunda, menunjukkan jumlah pemeluk agama ini 100 ribu orang. Jika angka ini benar, Agama Buhun jelas salah satu aliran kepercayaan terbesar di Indonesia, yaitu 25 persen dari seluruh penghayat aliran kepercayaan. Data Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2003 mengungkapkan, dari 245 aliran kepercayaan yang terdaftar, sementara keseluruhan penghayat mencapai 400 ribu jiwa lebih. Daftar Agama Asli Nusantara (kepercayaan), berikut dari sumber (Wiki)

Kedai Harmoni VI: Dinamika Kehidupan Penghayat Kepercayaan

  1. Agama Bali (lebih sering disebut sebagai Hindu Bali atau Hindu Dharma)
  2. Aluk Todolo (Tana Toraja)
  3. Sunda Wiwitan (Kanekes, Banten)
  4. Agama Djawa Sunda (Kuningan, Jawa Barat)
  5. Buhun (Jawa Barat)
  6. Kejawen (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
  7. Parmalim (Sumatera Utara)
  8. Kaharingan (Kalimantan)
  9. Tonaas Walian (Minahasa, Sulawesi Utara)
  10. Tolottang (Sulawesi Selatan)
  11. Wetu Telu (Lombok)
  12. Naurus (pulau Seram, Maluku)
  13. Aliran Mulajadi Nabolon
  14. Marapu (Sumba)
  15. Purwoduksino
  16. Budi Luhur
  17. Pahkampetan
  18. Bolim
  19. Basora
  20. Samawi
  21. Sirnagalih
Dari, sinilah Pancasila digali, luasnya Nusantara, yang terdiri dari beraneka ragam suku, budaya, dan dengan latar belakang yang berlainan.

Tidak terpengaruh isu SARA
Jadikan semua ini sebagai pembelajaran buat kita bersama. Damai dan majulah Indonesia ku, dengan hidup yang saling berdampingan, gotong royong di tanah air tercinta. Siapa lagi yang akan membangun keharmonisan ini, di masa depan selain kita bersama.

Menjaga keharmonisan
Terjaganya keharmonisan dapat dilakukan dengan cara 
memupuk hubungan baik antar individu manusia dan antar golongan/kelopok, tidak saling curiga, tidak bersikap prejudice, saling gotong royong, waspada terhadap terhadap provokasi yang tidak bertanggung jawab, tidak terpengaruh isu SARA, utamakan dialog dalam hubungan antar manusia dll.

Sumber bacaan
http://ahmadsamantho.wordpress.com/2013/05/28/nama-agama-agama-asli-nusantara/
http://faktakeren.com/agama-asli-nusantara-sebelum-agama-resmi-masuk-ke-nusantara
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_asli_Nusantara

Kreatifitas Tanpa Batas

Teknologi menuntut kita untuk kreatif di segala bidang dalam kehidupan, tidak terkecuali dunia pendidikan. Orang, dalam menyampaikan pesan, informasi, dan komunikasi dengan berbagai peralatan alat komunikasi canggih bukan sesuatu yang berlebihan. Isi pesan, informasi, dan komunikasi, dapat menggabungkan unsur multimedia: teks, grafik/fotografi, animasi, audio dan video. Banyak authoring tools untuk mengembangkan multimedia, dan hal itu akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan waktu, pertumbuhan, dan perkembangan teknologi.

Terkait dengan teknologi yang berkembang hingga saat ini. Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengajak kita mengajak dunia pendidikan optimis memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Jangan hanya simbolik. Dalam ajakan Mendikbud, untuk pengelola institusi satuan pendidikan untuk melakukan berbagai hal yang mendasar dalam memajukan dunia pendidikan, dan kesadaran mengenai pentingnya pengembangan sumber daya manusia dalam masyarakat. “Lakukan pengembangan dunia pendidikan jangan sekedar simbolik, tetapi lakukanlah secara fundamental atau mendasar,” ucap Mendikbud. Yang terjadi pemanfaatan teknologi yang ada simbolik, bangga dengan kepemilikan berbagai peralatan tapi tidak bisa mengoptimalkan peralatan maupun sumber daya manusia (SDM) yang ada.

Media berbasis teknologi
Ajakan Mendikbud, mengoptimalkan media berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) pada dunia pendidikan. Hal ini, diperlukan untuk dapat keluar dari permasalahan. Sudahkah kita keluar dari permasalahan yang dihadapi? Nyaman dengan yang ada? Atau, bahkan bangga mengumpulkan teknologi canggih, tetapi tidak tahu pemanfaatan dan penggunaannya. Dalam mengoptimalkan teknologi informasi komunikasi (TIK) Mendikbud, menggunakan istilah sabak elektronik. Apa itu sabak elektronik?

Sabak itu sendiri adalah alat tempat menulis (seperti buku), sebagai alat tulisnya adalah grip (pensil, pulpen). Alat ini digunakan di sekolah diera sebelum 70an. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Setiap siswa Sekolah Rakyat (SR), sekarang Sekolah Dasar (SD), hingga jenjang pendidikan berikutnya.
Sabak dan grip
Alat ini digunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran, yang sangat sederhana. Digunakan sekali menulis, sekali menghapusnya, dan hilang sesudah itu.
Sabak elektronik 
Bagi masyarakat yang terbiasa dengan teknologi, pasti mengenal peralatan teknologi canggih. Kecanggihan dari peralatan ini disamping sebagai alat informasi, komunikasi, dan merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar yaitu sabak elektronik, seperti yang dimaksud oleh bapak Mendikbud.

Proses belajar harus menyenangkan. Di dalam sabak elektronik ini sudah dilengkapi berbagai perangkat sistem, perangkat lunak, aplikasi yang  diperlukan dalam proses belajar mengajar, dan akses jaringan internet.



Kreatifitas
Optimalkan sabak elektronik. Proses belajar mengajar, tidak selalu ada di dalam kelas. Melalui sabak elektronik, disamping sebagai alat informasi dan komunikasi, sabak elektronik ini juga memiliki kemampuan untuk saling berinterasi dengan penggunanya dalam proses pembelajaran. Anda dapat mengembangkan materi untuk dimuat pada sabak elektronik.

Proses pengembangan multimedia
Bukan satu-satunya. Dalam proses pengembangan bahan ajar menggunakan multimedia interaktif, Macromedia Flash atau Adobe Flash, adalah bukan satu-satunya. Multimedia meliputi teks, grafik, animasi, audio, grafik/fotografi, dan video. Melalui kretifitas dalam tim masing-masing. Maka dalam proses pengembangan, melibatkan banyak orang yang terlibat dan diperlukan sumber daya manusia yang saling mendukung. 

Sebelum lebih lanjut, dengarkan berikut ini.
Romi Satria Wahono
Lecture Notes in Software Engineering Computing Research and Technoprenership


Tidak mencelakakan pengguna media. Untuk membuat media berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), eLearning, mLearning, (multimedia learning ), dll. Banyak melibatkan orang yang terlibat. Satu diantaranya adalah pembuatan naskah. Pembuat naskah tau dan paham akan sasaran media yang akan digunakan, kepada siapa media ini digunakan (target audience). Sebagai pembuat naskah juga tahu tentang media berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Pengembangan dan produksi media melibatkan banyak orang. Ironis yang terjadi dengan sebutan "Programer", dalam membuat multimedia. Seperti disebut Romi "taxit knowledge dan explisit knowledge", silakan dengarkan kembali!, 


Agar media dalam eLearning atau multimedia dapat berfungsi layaknya seorang pengajar yang sedang mengajar di depan kelas, dalam proses produksi media tersebut, setidaknya memahami konsep dasar rekayasa perangkat lunak (software engineering), Dikerjakan berikut oleh team kreatif. Pengertian software engineering, bukan hanya dapat merakit, menginstal software, jaringan, dan pemrograman komputer. Dengan konsep dasar tersebut, setidaknya memahami dan menangkap kebutuhan dasar dari audience (pesertadidik, siswa, mahasiswa, atau masyarakat umum), sebagai target audience (pengguna atau calon pengguna).

Apa yang harus ada dalam sabak elektronik?
Berikut ini bahan ajar yang harus ada pada sabak elektronik.Tahukah Anda batas frekuensi bunyi yang dapat diterima oleh indra pendengaran manusia? Berikut, satu di antara banyaknya pelajaran di sekolah. Bagi yang mengakses menggunakan Android gunakan Flash playernya. Berikut sudah dilengkapi dengan audionya. Perhatian! Setidaknya untuk mengembangkan dan memproduksi memahami konsep gelombang audio.  
Perhatikan gambar
 
sumber
http://eeecommunity.blogspot.com/2015/05/periodic-waveform.html?showComment=1438208891358#c2584363630024688898
 









Getaran gelombang audio yang sangat tinggi, akan dapat memecahkan gelas kaca.



Penjelasannya ikuti pada movie berikut


Selanjutnya, berikut ini sekilas tentang apmlitudo.

Berikut penjelasannya



Berikut ini peran matematika (Fungsi Trigonometri, perkenalan Amplitudu dan Periode)



Demikian, contoh di atas merupakan konten yang dapat dimuat untuk sabak elektronik. Untuk membuat sabak elektronik, lebih optimal dalam dunia pendidikan melibatkan banyak yang terlibat dalam proses pengembangan. Akan tetapi apabila Anda ingin mengembangkan, juga tidak salah, silakan coba.

Tingkatkan kreatifitas
Beberapa waktu lalu kurang lebihnya dua tahun yang lalu, dunia pendidikan dimudahkan dengan adanya athoringtool baru. Kemudahan dalam membuat e-learning. Berikut ini adalah salah satu authoringtool yang dapat untuk mengembangkan media berbasis ICT pada e-learning. Silakan coba software untuk membuat, e-learning konten mengintegrasikan multimedia yang terdiri dari teks, grafik/fotografi, animasi, audio, video dan interaktifitas.

Kemudahan
Athoringtool Articulate Storyline, mudah dalam penggunaanya. Bila Anda pernah menggunakan Powerpoint, itu sama. Membuat menambahkan quis, evaluasi, teks, animasi, audio,  grafik, video dan interaktifitas. Berikut tutorialnya.

Untuk apa saja Articulate Storyline
Autput dari Articulate Storyline - eLearning Creation Tool. Dengan menggunakan Articulate Storyline, dapat menyampaikan bahan materi eLearning baik online, ofline, menggunakan komputer ataupun IPAD. Berikut ini Anda juga dapat mengikuti tutorial, berikut video streamingnya.


Articulate Storyline - eLearning Creation Tool

Membangun game interaktif

Building Interactive Games & Interactions in Storyline

Membuat quis


Menambahkan video


Mengintegrasikan gambar


Membuat drag & drop


Selanjutnya dapat Anda install pada komputer sesuai petunjuk. Articulate Storyline - eLearning Creation Tool, adalah authoringtool mengintegrasikan berbagai format media yang antara lain: .HTML5, .SWF, Audio  (.MP3), dan Movie. Peragaan seperti authoringtol di atas, anda dapat mendownload di sini klik.



Sumber bacaan
http://antik-lawas.blogspot.com/2014/04/sabak-dan-grib-peralatan-sekolah-jaman.html
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/

Seni Budaya Jawa

Setelah berselancar (browsing) menyusuri berbagai artikel dengan kata kunci yang Anda masukkan pada mesin pencari, saat ini Anda terdampar pada blog “Multimedia Pembelajaran Interaktif”. Semoga kata kunci yang Anda masukkan sesuai dengan yang Anda inginkan, dan menjadikan tempat terdamparnya para peselancar (pencari informasi) yang lain untuk singgah pada blog ini, posting berikut ini Seni Budaya Jawa.

Kehancuran sebuah bangsa. Orang bijak mengatakan. "Ketika manusia kehilangan harta benda itu bukan apa-apa, semua itu hanya titipan. Andaikan manusia kehilangan nyawa, itu sudah kewajiban untuk kembali ke pangkuan Tuhan Yang Maha Kuasa. Akan tetapi ketika manusia kehilangan budaya, tinggal menunggu waktu akan kehancuran bangsa itu sendiri."

Berikutnya, mari kita saksikan bersama. Tari ini menceritakan seperti cerita kisah Jaka Tarub. Bagaimana sebuah cerita disampaikan dalam bentuk tari. 

Saksikan yang berikut ini! Sinom Parijotho (uyon-uyon)

Legenda Jaka Tarub

Pesan disampaikan melalui sebuah cerita dalam masyarakat dalam budaya Jawa. Pesan moral disampaikan secara simbolik. Cerita ini menceritakan sebuah kisah, berawal dari pertemuan antara Jaka Tarub dengan seorang bidadari. Yang kemudian, bagaimana Jaka Tarub dapat memperistri bidadari cantik? Pada suatu hari ketika sedang beruburu mencari burung di hutan belantara, ia menyaksikan ada 7 bidadari yang sedang mandi di telaga di tengah hutan. Sebagai pemuda yang belum pernah melihat kemolekan wanita, Jaka Tarub memperhatikan satu persatu di antara mereka, ternyata di samping telaga terdapat busana para bidadari yang berserakan di tepian telaga.

Berikut cerita Jaka Tarub
Dalam cerita ini, Jaka Tarub adalah seorang pemuda dari desa Tarub yang kemudian terkenal dengan sebutan Jaka Tarub. Pada suatu hari di sebuah pedesaan yang damai. Sepeninggal orang tua, ayah dan ibunda yang dicintainya, Jaka Tarub hidup sebatang kara. Kehidupan dalam sehariannya bertani dilakukan sendiri dan berburu di hutan belantara.

Tujuh bidadari di telaga. Atas seijin para dewa, selain selendang yang merupakan kesaktian, juga dibekali kesaktian lain yang dimiliki ketujuh bidadari. Maka para dewa memberi ijin untuk turun dari kahyangan dan berkelana ke bumi. Dengan selendang yang mereka miliki masing-masing dapat terbang. Ketika mereka melihat ada telaga, mereka turun dan mandi. Selanjutnya masing-masing meletakkan busana dan selendang di tepi telaga. Mereka bertuju saling bercanda ria mandi di telaga yang jernih.

Jaka Tarub mencuri busana dan selendang. Diusianya yang semakin beranjak dewasa. Pada suatu hari ketika sedang berburu binatang mencari burung di hutan tepian telaga, sayup-sayup terdengar gurauan dan canda wanita yang sedang mandi di telaga di tengah hutan lebat. Dari jauh mengendap-endap dan menghampirinya di balik rimbunnya pepohonan. Saat itu, Jaka Tarub yang telah sejak tadi memperhatikan ketujuh bidadari. Sambil mengendap-endap, Jaka Tarub mengambil salah satu busana dan selendang dari ketujuh bidadari. Kemudian dia menyelinap dibalik semak-semak.

Kehilangan busana dan selendang. Setelah bercanda ria mandi di telaga, seorang bidadari merasa ada yang ganjil. Keganjilannya ketika semua selesai mandi ia mencari dan tidak menemukan kembali busana dan selendanya, karena hilang. Maka ia menangis tersedu-sedu. Dengan hilanya busana dan selendang, ia tidak dapat kembali ke kahyangan bersama ke enam kawannya. Kini dia terdiam ditepian telaga, ditinggal oleh keenam kawannya.

Aib apa yang akan menimpaku? Suatu yang tidak mungkin dilakukan, keluar dari telaga tanpa busana dan selendang. Sedih sambil menagis sang bidadari bersumpah kepada seisi alam. Sumpah itu, "barang siapa yang dapat menolongku, jika wanita akan aku jadikan saudara, jika laki-laki aku bersedia untuk dijadikan istri."

Joko Tarub jatuh cinta. Tidak jauh dari tepian telaga, Jaka Tarub yang telah bersembunyi di balik semak, mendengar tangisan dan sumpah bidadari. Kemudian Jaka Tarub memberi pertolongan kepada sang bidadari. Bidadari tersebut senang karena sudah ditolong dengan memberikan kain, kemudian keduanya saling berkenalan. Nawan Wulan adalah nama bidadari,  Joko Tarub pun memperkenalkan diri. Karena sumpah yang telah diutarakan oleh Nawan Wulan, kemudian Joko Tarub menagih janjinya. Kemudian Nawang Wulan bersedia diperistri Joko Tarub.

Awal terbongkarnya rahasia. Rumah tangga baru, sebuah keluarga yang hidup di desa yang damai. Kini keduanya dikaruniai putri yang cantik secantik ibunya yang diberi nama Nawangsih. Meskipun selendang yang merupakan kesaktiannya telah hilang. Nawang Wulan masih memiliki kesaktian lain yang diberi oleh Dewa.

Memasak nasi hanya satu tangkai padi. Meskipun hanya satu tangkai, akan tetapi lebih dari cukup untuk makan bertiga suami istri dan anaknya. Sehingga setiap panen padi Jaka Tarub, akan memenuhi lumbung padi, ia pun terheran-heran. Dalam hati Jaka Tarub bertanya, mengapa tidak pernah berkurang?
Pada suatu pagi hari, Nawang Wulan akan pergi mencuci di sungai, ia pun berpesan. Jangan pernah membuka apa yang sedang dimasaknya.

Rasa penasaran dan penuh heran. Jaka Tarub sambil menggedong putrinya Nawangsih, dengan tidak habis pikir dan terheran-heran terhadap panen yang tak kunjung berkuang dan bahkan semakin memenuhi lumbung, timbul pertanyaan. Apa yang dimasak istrinya? Ia pun memberanikan diri untuk membuka tutup dandang (pengukus nasi). Terkejutlah Jaka Tarub, karena yang dia lihat hanya satu tangkai padi. Kemudian sekembalinya dari mencuci di sungai, Nawang Wulan juga terkejut, ternyata padi yang dia masak tidak berubah menjadi nasi. Ternyata Jaka Tarub telah mengingkari janjinya, yaitu membuka tutup dandang yang sedang buat masak setangkai padi

Nawang Wulan menemukan kesaktiannya kembali. Permintaan Nawang Wulan. Karena Jaka Tarub telah mengingkari janji, maka Nawan Wulan memiliki permintaan agar dibuatkan lesung  tempat menumbuk padi dan alu sebagai penumbuk padi. Saat itu kesaktian Nawang Wulan hilang, tidak lagi dapat menanak nasi dengan satu tangkai padi. Ia memasak seperti masyarakat pada umumnya. Padi yang disimpan Jaka Tarub yang awalnya memenuhi lumbung kini semakin lama semakin menyusut.

Nawang Wulan terkejut. Pada suatu hari Nawang Wulan masuk ke dalam lumbung padi yang sudah menyusut, ia terkejut saat melihat selendang tergeletak di tumpukan paling bawah diantara padi yang menyusut. Ia ingat akan kehilangan selendang tatkala dia mandi di telaga. Kesimpulan Nawang Wulan adalah, ternyata Joko Tarub yang telah mengambil busana dan selendang yang kemudian semua ini disembunyikan, ingat ketika ia sedang mandi di telaga hutan belantara.

Perpisahan tidak terelakkan. Setelah selesai menanak nasi dan menghidangkannya di bale-bale. Setelah itu Nawang Wulan bergegas untuk kembali ke kahyangan menyusul enam temannya yang lebih dulu kembali. Dengan diketemukan selendangnya maka ia pulih kembali kesaktian itu. Antara tampak dan tidak tampak sambil megang selendang kesaktiannya ia berpesan kepada Jaka Tarub, aku mau pulang ke kahyangan. Jaka Tarub terkejut sambil menangis dan menggendong putrinya yang cantik, ia pun bertanya. Bagaimana dengan Nawangsih anak kita? Nawang Wulan menjawab, aku akan datang ke bumi, hanya akan menemuai Nawangsih anakku.
Demikian sepenggal kisah cerita tentang Jaka Tarub dan Nawang Wulan.

Musik, adalah bagian dari seni. Musik dan seni, dua kata digabung disebut seni musik. Seni musik merupakan ungkapan rasa manusia yang banyak memberikan inspirasi dalam kehidupan. Melalui seni musik, selain dapat menghibur, dapat memberikan inspirasi, kekuatan, semangat, hingga nilai-nilai kemanusian, mempererat persaudaraan, dan bahkan dengan mendengarkan musik, tanpa harus memahami arti dalam lirik lagu, orang dapat meneteskan air mata. (di copy dari sumber silakan kunjungi di sini klik). 

Seni tari. Seni adalah seni gerakan tubuh yang seiring dan seirama dengan ritme seni musik yang mengirinya.


Beksan Gambyong Pareanom. Berawal dari tarian tledek yang selanjutnya Oleh Kraton Mangkunegaran (Surakarta), sehingga menjai lebih halus. Tarian ini merupakan perpaduan antara keindahan seni gerak anggota-anggota badan dengan seni musik. Gerak anggota badan, seirama dan birama kendang, cepat, lambat, dan dinamis dalam pertunjukan seirama dengan gerak langkah penari.

Mari kita saksikan tayangan yang satu ini.





Hari Ibu (Mothers day)

Setelah berselancar (browsing) menyusuri berbagai artikel dengan kata kunci yang Anda masukkan pada mesin pencari, saat ini Anda terdampar pada blog “Multimedia pembelajaran Interaktif”. Semoga kata kunci yang Anda masukkan sesuai dengan yang Anda inginkan, dan menjadikan tempat terdamparnya para peselancar (pencari informasi) yang lain untuk singgah pada blog ini, posting berikut ini Hari Ibu Mothers Day

Selamat hari Ibu Mothers Day.

Hari Ibu Mothers Day

Apa yang sudah kita perbuat untuk seorang ibu tercinta? Tak seorangpun yang terlahir tanpa Ibu. Betapa tulus kasih ibu, sejak kita dalam kandungan, terlahir, dan besar, tidak pernah berharap dari apa yang dia lakukan. Melalui peringan hari Ibu dan tulisan ini, dapat mengingatkan kita, terutama pada penulis sendiri untuk dapat berbakti kepada ibu.

Hari ibu di berbagai negara barat disebut Mothers Day. Di Indonesia, hari ibu dirayakan pada tanggal 22 Desember setiap tahun. Tanggal tersebut merupakan peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam sebuah keluarga, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.

Perayaan dan peringatan hari ibu, tangga 22 Desember, biasanya ditandai dengan membebastugaskankan ibu dari semua tugas rutin dalam sehari-hari yang dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, mengasuh, dan urusan rumah tangga lainnya.

Peringatan hari ibu, dan terkait dengan peringatan tersebut, penulis ingat kira-kira tahun 60an, ketika mendengar lagu mama dinyanyikan oleh Hientje. Beberapa sebutan untuk seorang Ibu, ibu = simbok (jawa), mama, mamak, bunda, ummi, dll).

Berikut lagu-lagu terkait dengan kasih sayang anak kepada ibunya. Mari kita dengarkan sebuah lagu dinyanyikan oleh Hientje versi, German.



Sebaiknya Anda tahu

Musik, adalah bagian dari seni. Musik dan seni, dua kata digabung disebut seni musik. Seni musik merupakan ungkapan rasa manusia yang banyak memberikan inspirasi dalam kehidupan. Melalui seni musik, selain dapat menghibur, dapat memberikan inspirasi, kekuatan, semangat, hingga nilai-nilai kemanusian, mempererat persaudaraan, dan bahkan dengan mendengarkan musik, tanpa harus memahami arti dalam lirik lagu, orang dapat meneteskan air mata. Teknologi Informasi dan Komunikasi, melalui kecanggihannya dapat menembus berbagai ruang dan waktu. Akan tetapi Musik akan jauh lebih dalam menembus lubuk hati yang paling dalam.
Berikut ini lagu anak-anak Indonesia. Kasih ibu, kepada beta... 
 
Mengapa tanggal 22 Desember di Indonesia dijadikan hari Ibu?. Tanggal tersebut ditentukan sebagai hari Ibu, memiliki sejarah panjang. 

Singkat tentang sejarah hari Ibu. Presiden Soekarno melalui dekrit presiden nomor 316 tahun 1959 menetapkan tanggal 22 Desember sebagai hari ibu karena tanggal itu merupakan waktu pertama kalinya diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang diselenggarakan di Jogjakarta pada tanggal 22 Desember 1928. Peristiwa ini dikenang sebagai tonggak sejarah perjuangan kaum perempuan di Indonesia. Pada tanggal tersebut berbagai pemimpin dari organisasi perempuan di seluruh Indonesia berkumpul untuk bersatu dan berjuang untuk kemerdekaan serta perbaikan nasib kaum perempuan. Pada saat itu isu yang berkembang adalah pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan penjajahan sampai pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan. Pemikiran ini jauh sebelum kemerdekaan dan jauh dari pemikiran kesetaraan gender dan feminisme yang berkembang akhir-akhir ini.

Kini, tanggal tersebut diperingati sebagai hari ibu dengan pemahaman seperti hari “mother’s day” di dunia barat, yang lebih ditujukan untuk mengenang seorang ibu yang sudah melahirkan kita, membesarkan dengan segala kasih sayang yang tidak terbatas. Tidak ada yang salah namun pemahaman 22 Desember sebagai hari ibu sudah mengalami deviasi. (Maulana, 20/12/14).

Dunia barat memperingati hari ibu dengan istilah mather's day. Berikut ini lagu dari Hientye english version.




Berikut ini, lagu yang sama dan dinyanyikan orang yang sama. Menggunakan bahasa Netherlan.


Berikut ini ibu = ummi, dinyanyikan oleh Hadad Alwi dan Sulis.


Oh ibuku, dinyanyikan oleh Titik Sandora. Lagu yang menceritakan tentang masalalu ketika dibesarkan di kampung halaman.




Mama, dinyanyikan oleh Edy Silitonga. Gambaran seorang anak yang merindukan mamanya setelah mamanya tiada, karna mamanya merupakan pelita hati.



Melalui peringatan hari Ibu dan lagu-lagu yang terkait dengan kasih sayang seorang ibu kepada anyaknya, penulis menghaturkan terimakasih kepada semua penbaca, terutapa kepada ibu yang telah melahirkan dan merawat ku. Penulis mengucapkan terimakasih ibu thank you mom, atas semua ini. 

Melalui tulisan ini, penulis menyampaikan pesan moral. Bukan berarti sok moralis. Kepada kaum muda mudi (calon ayah dan ibu) yang ingin melangsungkan kehidupan berumah tangga. Dalam sebuah rumah tangga kehadiran anak merupakan anugrah dariNya. Jangan pernah kau sia-siakan. Terimalah anugrah itu, didiklah, bimbinglah, dan sayangilah mereka.



Sumber bacaan

Haris Maulana, Mengapa 22 Desember Diperingati Hari Ibu? http://sejarah.kompasiana.com/2012/12/22/mengapa-22-desember-diperingati-hari-ibu--518069.html

Budaya Nusantara

Salam kreatif
Setelah berselancar (browsing) menyusuri berbagai artikel dengan kata kunci yang Anda masukkan pada mesin pencari, saat ini Anda terdampar pada blog “Multimedia Pembelajaran Interaktif”. Semoga kata kunci yang Anda masukkan sesuai dengan yang Anda inginkan, dan menjadikan tempat terdamparnya para peselancar (pencari informasi) yang lain untuk singgah pada blog ini, posting berikut ini Budaya Nusantara.

Tumbuh berkembangnya teknologi makin mengglobal sangat memgiurkan dan menjanjikan. Apapun dalam kehidupannya harus lekat dengan teknologi inilah globalisasi, yang mendegradasikan, bahkan banyak yang termarjinalkan berbagai budaya Nusantara. Akan tetapi, akankah kita menyalahkan globalisasi, tidak! 

Di Nusantara yang kita cintai ini, banyak budaya tumbuh dan berkembang. Seiring dengan berjalannya waktu dan globalisasi. Informasi yang masuk diterima dengan apa adanya tanpa melalui seleksi. Kini budaya-budaya itu selain termajinalkan makin hilang, punah, dan tidak dikenali lagi. Berikut ini, di antara budaya yang ada di Nusantara, Khasanah Budaya Jawa.

Audio ini disiarkan dan direkam melalui RRI Semarang (2010). Kali ini kita mendengarkan melalui audio streaming. Mari kita dengarkan, apa isi dari tema Janmo Limpat Seprapat Tamat? Oleh Prof. Dr. Damardjati Supajar.


Berikut bagian kedua


Prof. Dr. Damardjati Supajar, telah berpulang memenuhi panggilan Allah SWT, Senin, tanggal 17 Februari 2014.

Tarling, saat kita mendengar kata tersebut, pikiran kita tertuju pada sebuah pertunjukan panggung. Berikut ini tarling sebagai latar belakang sebuah tembang, dengan judul Banyu Urip. Dari sumber youtube. Satu Bagian dari Lima Bagian musik dalam pertunjukkan Intermedia "Niatingsun" karya Embie C Noer yang dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta tahun 2000. Pentas Intermedia ini terdiri dari beberapa media yang masing2nya tetap otonom akan tetapi terikat oleh satu tujuan (objective). Media yang digunakan: Musik Tarling Klasik ( Group Kang Ato ), Film, Tari, Pameran Kerajinan, Buku, Kesenian Ider2an Burok.


Sangkan Paraning Dumadi (masih dalam budaya jawa)
Berikut ini cerita dalam pewayangan, dialog antara Resi Hanoman dengan Gathutkaca. Dialog ini menceritakan tentang Sangkan Paraning Dumadi. Mari kita dengarkan.


Pangeran iku siji, ana ing ngendi papan, langgeng, sing nganakake jagad iki saisine, dadi sesembahaning wong saalam kabeh, nganggo carane dhewe-dhewe.

Tuhan itu satu, dimana saja Dia ada, kekal, yang mengadakan jagad seisinya, menjadikan yang disembah semua manusia, menggunakan caranya sendiri-sendiri. Rukmana (1990).

Gusti iku dumunung ana ing atining manungso kang becik, mula iku diarani Gusti iku bagusing ati.

Tuhan itu berada berada dalam hati manusia yang suci, karenanya Tuhan disebut pula sebagai hati yang suci. Rukmana (1990).

Bagusing ati lamun siro gelem nyebut asmaNe, bareng klawan mlebu lan mentune nafas iro lan dirasakake. Sopo Gustimu?

Bagusnya hati jika kita mau menyebut namaNya, seiring dengan masuk dan keluarnya nafas kita, dan dirasakan. Siapa Tuhanmu?

Urip iki ono sing nguripapke, mulo sembahen sing nguripake nganggo cara sing wis dadi tuntunan ing agama lan keyakinanmu.

Hidup ini ada yang menghidupkan, maka sembahlah Dia menggunakan cara yang sudah menjadi tuntunan dalam agama dan keyakinanmu.

Sumber bacaan
H. Hardiyanti Rukmana (1990),  BUTIR-BUTIR BUDAYA JAWA, Penerbit Yayasan Purna Bhakti Pertiwi, Pencetak: PT Citra Lamtoro Gung Persada
SKETSA PUITIKA JAWA: DARI RIMA ANAK-ANAK  SAMPAI FILSAFAT RASA http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/005-Sketsa-Puitika-Jawa.dc1.pdf
Jalmo LImpat Seprapat Tamat http://www.4shared.com/audio/pCMSiA2C/2__JANMO_LIMPAT_SEPRAPAT_TAMAT.htm#
Membaca Memang Tidak Selalu Memuaskan http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/10/12/membaca-memang-tidak-selalu-memuaskan-400906.html
 
 
Blogger Templates